Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merupakan satu di antara 11 Fakultas Kedokteran Hewan yang ada di Indonesia dengan Akreditasi BAN PT A, ASEAN University Network (AUN) dan ISO. Bagaimanakah profil mahasiswa tahun 2017. Pada Tahun 2017, Fakultas Kedokteran Hewan menerima mahasiswwa sejumlah 176 dengan distribusi wilayah asal sebanyak 20 propinsi yang ada di Indonesia, 2 di antaranya berasal dari daerah terdepan terluar tertinggal di indonesia. Pada tahun sebelumnya berturut-turut 2013 : 22 propinsi, 2014 : 19 propinsi, 2015 : 22 propinsi dan 2016 : 14 propinsi. Sejumlah 9 mahasiswa di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Data 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2013 menerima 10 mahasiswa, tahun 2014 sebanyak 19 mahasiswa, tahun 2015 sebanyak 4 mahasiswa dan tahun 2016 sebanyak 9 mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan untuk menyelaraskan kurikulum inti maupun kompetensi yang akan dicapai untuk dapat sepadan dengan Fakultas Kedokteran Hewan lain di Indonesia, ASEAN, maupun internasional.
Beasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan ada sejumlah 38 Instansi/perusahaan. Pada tahun 2016 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa sejumlah 135 mahasiswa. Untuk tahun 2017 mahasiswa baru saja masuk 10 mahasiswa di antaranya telah mendapatkan beasiswa.
Pada seleksi mahasiswa baru tahun 2017 yang terdiri dari Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi, Ujian Tulis (Utul) UM UGM serta Kemitraan, dengan menerima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM pada pilihan pertama semua. Di samping itu, dapat meningkatkan passing grade penerimaan dari tahun lalu 350 menjadi 500. (laporan Heru Dwiatma)
http://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.png00weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2017-09-20 04:57:262017-09-20 19:18:16Fakultas Kedokteran Hewan UGM Pilihan Pertama Bagi 176 Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017
International Veterinary Student’s Association (IVSA) adalah organisasi mahasiswa kedokteran hewan terbesar di dunia. Memiliki lebih dari 40.000 anggota aktif di lebih dari 65 negara menjadikan organisasi ini sebagai salah satu organisasi penting pada bidang kesehatan hewan di dunia. IVSA memiliki kongres tahunan yang menjadi kekuatan tertinggi dalam keorganisasiannya. Salah satu hal yang dihasilkan adalah pemilihan pengurus (board officer). Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 2015, Andre Firmansyah, yang menjadi perwakilan Indonesia, terpilih menjadi Secretary of Member Organization Dicertor dari IVSA. Andre terpilih melalui sistem voting yang dilakukan oleh semua negara yang hadir pada kongres yang dilaksanakan di Malaysia pada tanggal 24 Juli – 4 Agustus lalu. Berita selanjutnya di https://ugm.ac.id/id/berita/14768-mahasiswa.ugm.terpilih.jadi.pengurus.ivsa
http://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.png00weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2017-09-20 04:49:262017-09-20 07:40:06Mahasiswa UGM Terpilih Jadi Pengurus IVSA
Bakteri E. sakazakii pada Susu Penyebab Kematian pada Bayi
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Yahya Budiarso dari Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta menyatakan bahwa Enterobacter sakazakii adalah bakteri patogen penyebab infeksi seperti necrotizing enterocolitis, bacteremia, dan meningitis yang banyak ditemukan karena mengkonsumsi susu formula bayi. Sumber kontaminasinya diduga kuat berasal dari susu mentah. Dari 80 sampel susu ditemukan 9 E.sakazakii berdasarkan hasil pengujian positip α-glukosidase pada medium DFI Agar dan hasil identifikasi secara biokimia dan molekuler diperoleh 5 isolat yang positip E.sakazakii dari sampel yang berbeda dan 4 isolat lainnya teridentifikasi sebagai Panthoea spp1. Tingkat kematiannya mulai dari 33 – 80% telah dilaporkan untuk pasien yang terinfeksi (Lai et al., 2001; Yan et al., 2012). Kasus kematian bayi dari berbagai negara dari tahun 1958-2004 karena mengkonsusmsi susu formula yang terkontaminasi E. sakazakii selalu terjadi (Quinn et al., 2009). Selain susu bayi kasus kontaminasi juga ditemukan pada berbagai produk pangan, minuman, produk cereal dan cereal bayi, tepung gandum, rempah-rempah, sayuran dan buah-buahan (Jaradat et al., 2009; Lou et al., 2014). Susu mentah dan produk susu segar di DIY berasal dari kelompok peternak yang sebagian besar proses pemerahannya bersifat tradisional menggunakan tangan. Enterobacter sakazakii sebagai anggota famili Enterobacteriaceae mempunyai habitat alami pada saluran pencernaan sapi perah. Namun demikian beberapa juga ditemukan pada tanah, air, pakan dan kotoran yang berasal dari saluran usus sapi. Produk susu mentah maupun susu segar mudah terkontminasi E.sakazakii selama proses pemerahan susu. Sanitasi kandang dan kebersihan pekerja yang masih buruk, peralatan yang digunakan dan tempat penyimpanan sangat memungkinkan susu mentah dan susu segar di DIY terkontaminasi E.sakazakii. Enterobacter sakazakii adalah bakteri Gram negatif bentuk batang anggota dari famili Enterobacteriaceae, genus Enterobacter. Pada awalnya bakteri ini dikenal sebagai “yellowpigmented cloacae,” yang telah direklasifikasi menjadi E.sakazakii tahun 1980 berdasarkan pada perbedaan reaksi biokimia, produksi pigmen, DNA-DNA hibridisasi dan kerentanannya terhadap antibiotik dibandingkan dengan Enterobacter cloacae (Farmer et al., 1980). Selanjutnya diusulkan kembali menjadi genus baru Cronobacter berdasarkan hasil analisis profil DNA melalui pengujian Ribotyping dan Amplification fragment length polymorphism (AFLP) yang mampu membedakan pada tingkat spesies dan subspesies (Iversen, 2007; 2008).
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sentra peternakan sapi perah yang menghasilkan susu mentah untuk disetorkan ke pabrik dan diolah menjadi produk susu segar oleh pedagang kaki lima (PKL) dan café-café. Susu segar sangat diminati oleh sebagaian besar penduduk Yogyakarta terutama pelajar dan mahasiswa. Susu sapi mengandung nutrisi yang tinggi seperti : lemak, protein (casein, whey), karbohidrat (laktosa), asam amino, minerals terutama calcium yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Namun kandungan nutrisi yang tinggi juga sangat baik untuk pertumbuhan mikrobia pembusuk dan patogen (Haug et al., 2007; Lehner et al., 2006). Beberapa bakteri yang sering ditemukan pada susu mentah diantaranya : Esherichia coli, Staphylococcus, Listeria, Camphylobacter, Salmonella (Hill et al., 2012).
https://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/09/105344_bakteri-enterobacter-sakazakii.jpg600800Handihttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngHandi2017-09-19 11:51:322017-09-20 18:48:58Bakteri E. sakazakii pada Susu Penyebab Kematian pada Bayi
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website.
--
[ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju
Fakultas Kedokteran Hewan UGM Pilihan Pertama Bagi 176 Mahasiswa Baru Tahun Akademik 2017
/in Berita/by weesnugrohoFakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta merupakan satu di antara 11 Fakultas Kedokteran Hewan yang ada di Indonesia dengan Akreditasi BAN PT A, ASEAN University Network (AUN) dan ISO. Bagaimanakah profil mahasiswa tahun 2017. Pada Tahun 2017, Fakultas Kedokteran Hewan menerima mahasiswwa sejumlah 176 dengan distribusi wilayah asal sebanyak 20 propinsi yang ada di Indonesia, 2 di antaranya berasal dari daerah terdepan terluar tertinggal di indonesia. Pada tahun sebelumnya berturut-turut 2013 : 22 propinsi, 2014 : 19 propinsi, 2015 : 22 propinsi dan 2016 : 14 propinsi. Sejumlah 9 mahasiswa di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Data 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2013 menerima 10 mahasiswa, tahun 2014 sebanyak 19 mahasiswa, tahun 2015 sebanyak 4 mahasiswa dan tahun 2016 sebanyak 9 mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan untuk menyelaraskan kurikulum inti maupun kompetensi yang akan dicapai untuk dapat sepadan dengan Fakultas Kedokteran Hewan lain di Indonesia, ASEAN, maupun internasional.
Beasiswa yang ada di Fakultas Kedokteran Hewan ada sejumlah 38 Instansi/perusahaan. Pada tahun 2016 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa sejumlah 135 mahasiswa. Untuk tahun 2017 mahasiswa baru saja masuk 10 mahasiswa di antaranya telah mendapatkan beasiswa.
Pada seleksi mahasiswa baru tahun 2017 yang terdiri dari Seleksi Nasional Mahasiswa Perguruan Tinggi (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi, Ujian Tulis (Utul) UM UGM serta Kemitraan, dengan menerima mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM pada pilihan pertama semua. Di samping itu, dapat meningkatkan passing grade penerimaan dari tahun lalu 350 menjadi 500. (laporan Heru Dwiatma)
Mahasiswa UGM Terpilih Jadi Pengurus IVSA
/in Uncategorized/by weesnugrohoInternational Veterinary Student’s Association (IVSA) adalah organisasi mahasiswa kedokteran hewan terbesar di dunia. Memiliki lebih dari 40.000 anggota aktif di lebih dari 65 negara menjadikan organisasi ini sebagai salah satu organisasi penting pada bidang kesehatan hewan di dunia. IVSA memiliki kongres tahunan yang menjadi kekuatan tertinggi dalam keorganisasiannya. Salah satu hal yang dihasilkan adalah pemilihan pengurus (board officer). Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan UGM angkatan 2015, Andre Firmansyah, yang menjadi perwakilan Indonesia, terpilih menjadi Secretary of Member Organization Dicertor dari IVSA. Andre terpilih melalui sistem voting yang dilakukan oleh semua negara yang hadir pada kongres yang dilaksanakan di Malaysia pada tanggal 24 Juli – 4 Agustus lalu. Berita selanjutnya di https://ugm.ac.id/id/berita/14768-mahasiswa.ugm.terpilih.jadi.pengurus.ivsa
Bakteri E. sakazakii pada Susu Penyebab Kematian pada Bayi
/in Penelitian, Publikasi/by HandiBakteri E. sakazakii pada Susu Penyebab Kematian pada Bayi
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Tri Yahya Budiarso dari Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta menyatakan bahwa Enterobacter sakazakii adalah bakteri patogen penyebab infeksi seperti necrotizing enterocolitis, bacteremia, dan meningitis yang banyak ditemukan karena mengkonsumsi susu formula bayi. Sumber kontaminasinya diduga kuat berasal dari susu mentah. Dari 80 sampel susu ditemukan 9 E.sakazakii berdasarkan hasil pengujian positip α-glukosidase pada medium DFI Agar dan hasil identifikasi secara biokimia dan molekuler diperoleh 5 isolat yang positip E.sakazakii dari sampel yang berbeda dan 4 isolat lainnya teridentifikasi sebagai Panthoea spp1. Tingkat kematiannya mulai dari 33 – 80% telah dilaporkan untuk pasien yang terinfeksi (Lai et al., 2001; Yan et al., 2012). Kasus kematian bayi dari berbagai negara dari tahun 1958-2004 karena mengkonsusmsi susu formula yang terkontaminasi E. sakazakii selalu terjadi (Quinn et al., 2009). Selain susu bayi kasus kontaminasi juga ditemukan pada berbagai produk pangan, minuman, produk cereal dan cereal bayi, tepung gandum, rempah-rempah, sayuran dan buah-buahan (Jaradat et al., 2009; Lou et al., 2014). Susu mentah dan produk susu segar di DIY berasal dari kelompok peternak yang sebagian besar proses pemerahannya bersifat tradisional menggunakan tangan. Enterobacter sakazakii sebagai anggota famili Enterobacteriaceae mempunyai habitat alami pada saluran pencernaan sapi perah. Namun demikian beberapa juga ditemukan pada tanah, air, pakan dan kotoran yang berasal dari saluran usus sapi. Produk susu mentah maupun susu segar mudah terkontminasi E.sakazakii selama proses pemerahan susu. Sanitasi kandang dan kebersihan pekerja yang masih buruk, peralatan yang digunakan dan tempat penyimpanan sangat memungkinkan susu mentah dan susu segar di DIY terkontaminasi E.sakazakii. Enterobacter sakazakii adalah bakteri Gram negatif bentuk batang anggota dari famili Enterobacteriaceae, genus Enterobacter. Pada awalnya bakteri ini dikenal sebagai “yellowpigmented cloacae,” yang telah direklasifikasi menjadi E.sakazakii tahun 1980 berdasarkan pada perbedaan reaksi biokimia, produksi pigmen, DNA-DNA hibridisasi dan kerentanannya terhadap antibiotik dibandingkan dengan Enterobacter cloacae (Farmer et al., 1980). Selanjutnya diusulkan kembali menjadi genus baru Cronobacter berdasarkan hasil analisis profil DNA melalui pengujian Ribotyping dan Amplification fragment length polymorphism (AFLP) yang mampu membedakan pada tingkat spesies dan subspesies (Iversen, 2007; 2008).
Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memiliki sentra peternakan sapi perah yang menghasilkan susu mentah untuk disetorkan ke pabrik dan diolah menjadi produk susu segar oleh pedagang kaki lima (PKL) dan café-café. Susu segar sangat diminati oleh sebagaian besar penduduk Yogyakarta terutama pelajar dan mahasiswa. Susu sapi mengandung nutrisi yang tinggi seperti : lemak, protein (casein, whey), karbohidrat (laktosa), asam amino, minerals terutama calcium yang sangat dibutuhkan tubuh untuk pertumbuhan. Namun kandungan nutrisi yang tinggi juga sangat baik untuk pertumbuhan mikrobia pembusuk dan patogen (Haug et al., 2007; Lehner et al., 2006). Beberapa bakteri yang sering ditemukan pada susu mentah diantaranya : Esherichia coli, Staphylococcus, Listeria, Camphylobacter, Salmonella (Hill et al., 2012).
https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/27565