Berita FKH
Dukungan FKH Untuk Tenaga Medis Melawan Virus COVID-19
Yogyakarta, 30 Maret 2020. Saat ini di berbagai negara di dunia termasuk Indonesia sedang mengalami pandemi COVID-19. Dalam upaya penanganan pandemi virus COVID-19, pemerintah Indonesia melakukan yaitu pemeriksaan dan pengobatan di fasilitas fasiltas kesehatan. Fasilitas-fasilitas kesehatan meliputi pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS), klinik kesehatan dan rumah sakit. Akan tetapi fasilitas-fasilitas kesehatan di berbagai daerah mengalami kekurangan Alat Pelindung Diri (APD). Alat pelindung diri sendiri merupakan bagian standar operasional yang wajib digunakan oleh tenaga kesehatan saat menangani kasus virus COVID-19.
Melihat keadaan tersebut Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) memberikan respon cepat untuk dukungan untuk tenaga Medis yang menangani covid-19 dengan memberikan bantuan APD. Alat Pelindung Diri dikumpulkan secara kolektif dari 12 Departmen di lingkungan FKH UGM. Pada tanggal 30 Maret 2020 Bantuan APD diserahkan oleh Kepala Kantor Administrasi FKH UGM Bp. Triyanto, SH kepada Satuan Tugas COVID-19 UGM untuk diteruskan kepada tim Medis yang menangani covid19. Alat Pelindung Diri yang disumbangkan meliputi hazmat suite, masker N95, glove, dan goggle. Pemberian bantuan ini sejalan dengan komitmen FKH UGM untuk berperan aktif melawan pandemi virus COVID-19. Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada berharap dengan bantuan APD tersebut dapat bermanfaat untuk tenaga kesehatan dalam penangan COVID-19. (Topas WP)
FKH UGM Siap Mengirimkan Dosen dan Mahasiswa S3 untuk Membantu Pengujian Sampel COVID-19
Yogyakarta. Pandemi COVID-19 masih dialami oleh masyarakat dunia khususnya masyarakat Indonesia. Semakin hari pasien kasus COVID-19 semakin bertambah. Pemerintah Indonesia telah berupaya menekan jumlah penyebaran virus Covid-19. Upaya-upaya yang dilakukan yaitu edukasi pencegahan penyakit, pemeriksaan sampel virus COVID-19 dan pengobatan pasien kasus covid-19. Pemeriksaan sampel virus COVID-19 bertujuan untuk menentukan diagnosa yang lebih tepat. Diagnosa kasus COVID-19 dilakukan dengan 2 metode yaitu rapid test dan Reverse Transcription–Polymerase Chain Reaction (RT-PCR). Metode pemeriksaan RT-PCR menjadi pemeriksaan yang lebih akurat dibandingkan rapid test, sehingga RT-PCR masih menjadi gold standard dalam metode diagnosis COVID-19. Peningkatan jumlah kasus yang signifikan ini membuat petugas laboratorium pemeriksa sampel COVID-19 kewalahan. Penyebab keawalahan tersebut dikarenakan jumlah sampel yang diujikan tidak sebanding dengan jumlah petugas laboratorium pemeriksa sampel COVID-19.
Melihat situasi tersebut, Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada (FKH UGM) menyiapkan 1 tim untuk membantu dalam pengujian sampel COVID-19. Tim pemeriksa pengujian sampel terdiri dari 3 dosen dan 1 mahasiswa S3 Sain Veteriner. Tiga dosen tersebut yaitu Prof. Dr. drh. Aris Haryanto, MP, drh. M.Th. Khrisdiana Putri, MP., Ph,D, Dr. drh. Penny Humaidah Hamid, M.Biotech dan satu mahasiswa S3 FKH UGM tersebut yaitu drh. Deny Setyo Wibowo. Penugasan 3 dosen dan 1 mahasiswa tersebut berdasarkan latar belakang keilmuan dan keahlian yang dimiliki di bidang pemeriksaan RT-PCR. Tim pemeriksa sampel COVID-19 dari FKH UGM akan dikoordinasikan dengan Tim Satuan Tugas COVID-19 UGM. (Topas WP)