Berita FKH

Berita Seputar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gdajah Mada

Real Time PCR untuk Melihat Ekspresi Gen

Real time PCR by drh. Medania Purwaningrum, M. Sc. Ph.D
Dosen Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada

Dokter Medania mengerjakan penelitian di bidang Biologi Molekuler dan Biologi sel.
Isolasi RNA dari stem cell kuda, anjing dan kucing untuk karakterisasi stem sel dengan menganalisis hasil ekspresi gen.
Konsentrasi hasil isolasi RNA dari stem cell kuda, anjing, dan kucing di cek menggunakan nano drop untuk lanjut ke tahap reverse transcriptase PCR (RT-PCR) dengan konsentrasi RNA 1 ug/ul untuk mendapatkan complementary DNA (cDNA).
Convert RNA menjadi cDNA sebaiknya dilakukan di hari yang sama/langsung setelah isolasi RNA dan pengukuran konsentrasi RNA untuk menghindari penurunan konsentrasi RNA setelah freeze-thaw.
Setelah mendapatkan cDNA kita dapat melihat ekspresi gen yang kita inginkan dengan real time PCR (qPCR) dinormalisasi dengan kontrol negatif dan beberapa housekeeping gene seperti 18S maupun GAPDH.
Kemudian cDNA dapat disimpan pada freezer dipindah-20°C untuk analisis ekspresi gen dengan real time PCR.
Hasil isolasi RNA (mRNA) disimpan pada freezer -80°C agar tidak cepat rusak (sifatnya tidak stabil) dan menjaga konsentrasi RNA nya agar tidak turun.

Penelitian ini mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 3 Kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 9 Industri, inovasi dan infrastruktur dan SDG 15 Ekosistem darat. 

Vet Stem Cells

Vet Stem Cell by drh. Medania Purwaningrum, M. Sc. Ph.D
Dosen Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler
Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Gadjah Mada

Dokter Medania Melakukan penelitian di bidang Biologi sel dan Molekuler dengan stem cells kuda, anjing, dan kucing pada Biosafety Cabinet (BSC).

Prinsip kerja BSC (Biological Safety Cabinet) yaitu aliran udara yang masuk melindungi
1. operator/peneliti,
2. ⁠produk/stem cells, dan
3. ⁠lingkungan

dengan membuang udara keluar melalui HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter yang berbeda cara kerjanya dengan laminar.
BSC juga menjaga sampel/stem cells, media kultur sel, serta semua alat yang digunakan di dalam BSC dari kontaminan (menjaga kondisi sampel tetap steril).
Membimbing mahasiswa S1 dan S2 untuk melakukan penelitian dengan sel kultur.
Passaging (sub kultur) stem sel dengan cara enzimatis menggunakan tripsin. Tripsin akan membantu stem cell detach dari kultur dish.
Diskusi dengan para mahasiswa bimbingan S1 dan S2 dari hasil karakterisasi stem sel yang berasal dari kuda, anjing, dan kucing.

Kriteria minimum stem sel
1. Attach pada kultur dish
2. ⁠ber proliferasi
3. ⁠menunjukkan hasil positif pada CD90, CD 105, dan CD73
4. ⁠menunjukkan hasil negatif pada CD45
5. ⁠dapat berdiferensiasi menjadi osteogenic, adipogenic, dan kondrogenic

Menggunakan sentrifuge untuk Freezing dan Thawing stem sel.
Dalam penggunaan sentrifuge Harus dipastikan letak tube dan volumenya seimbang ya.
Melihat stem sel dengan mikroskop setelah 3 hari diisolasi dari tali pusar, sumsum tulang, maupun beberapa dental stem sel kuda, anjing dan kucing.

Kultur dish ditumbuhkan pada inkubator CO2, dengan suhu 37°C, 5% CO2, kelembapan 95%.

Media kultur dipanaskan pada waterbath dengan suhu 37°C Sebelum digunakan untuk mengganti media.

Penelitian ini mendukung beberapa poin Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 3 Kehidupan sehat dan sejahtera, SDG 4 Pendidikan Berkualitas, SDG 9 Industri, inovasi dan infrastruktur dan SDG 15 Ekosistem darat.

Proses Sporulasi Oosista

Teknik sporulasi merupakan metode yang digunakan untuk mengembang biakan oosista sehingga dapat berkembang menjadi oosista yang telah bersporulasi dengan penambahan kalium dikromat 2%. Metode ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti, mahasiswa koasistensi, dan mahasiswa kedokteran hewan serta dokter hewan pada umumnya untuk diagnosa koksidiosis. (SDG 4 Pendidikan Berkualitas)

Identifikasi parasit koksidia pada feses mendukung nilai SGD 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera serta SDG 15 Ekosistem Darat.