YOGYAKARTA, SEPTEMBER 2017—Perayaan Idul Adha selalu diiringi dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Namun, perlu diperhatikan juga kondisi kesehatan hewan kurban tersebut, apakah layak dikonsumsi atau tidak.
FKH UGM bersama Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta mengirim beberapa mahasiswa D3, S1, dan Profesi bersama beberapa dosen sebagai tim pemeriksa hewan kurban di beberapa tempat penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta.
Setelah mendapat pelatihan pada 30 Agustus 2017, seluruh tim diterjunkan pada tanggal 1-3 September 2017 untuk melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem pada berbagai hewan kurban.
Pemeriksaan ante mortem dilakukan sebelum penyembelihan, meliputi pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban, seperti suhu, kepincangan atau kecacatan, jenis kelamin, serta kondisi lingkungan di sekitarnya yang bisa mempengaruhi tingkat stres hewan kurban.
Pemeriksaan post mortem dilakukan setelah proses penyembelihan dan dilakukan pengecekan pada organ dalam, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai penanganan daging dan jeroan untuk dikonsumsi.
Pada pemeriksaan organ dalam, terutama hati, ditemukan cacing hati (Fasciola sp.) pada sapi, yang mana bila kerusakan hati tidak sampai 70%, organ tersebut boleh dibagikan dan layak konsumsi.
Selain penemuan cacing hati, tidak ditemukan adanya penyakit serius dan menular pada hewan kurban lainnya, mengingat penyakit antraks yang pernah menyerang wilayah Yogyakarta, sehingga daging kurban aman untuk dikonsumsi. (Nad)
https://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/10/Kurban.jpg7201280weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2017-10-24 11:28:012017-10-24 11:28:24FKH UGM TERJUNKAN TIM PEMERIKSA HEWAN KURBAN
Kuliah Umum dengan narasumber dari Kementerian Pertanian RI, Akademisi Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Kedokteran.
Diselenggarkan pada tanggal 18 November 2017
Waktu: jam 08.00 -13.00
Tempat: Auditroium FKH UGM
Fasilitas: Snak, sertifikat
pendaftarn peserta di akademik FKH UGM mulai awal November 2017.
http://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.png00weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2017-10-03 14:37:322017-10-03 14:37:32Pekan Kesadaran Penggunaan Antibiotika Rasional Pada Hewan
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website.
--
[ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju
FKH UGM TERJUNKAN TIM PEMERIKSA HEWAN KURBAN
/in Berita FKH/by weesnugrohoYOGYAKARTA, SEPTEMBER 2017—Perayaan Idul Adha selalu diiringi dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Namun, perlu diperhatikan juga kondisi kesehatan hewan kurban tersebut, apakah layak dikonsumsi atau tidak.
FKH UGM bersama Dinas Pertanian dan Pangan Yogyakarta mengirim beberapa mahasiswa D3, S1, dan Profesi bersama beberapa dosen sebagai tim pemeriksa hewan kurban di beberapa tempat penyembelihan hewan kurban di Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Kulonprogo, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kota Yogyakarta.
Setelah mendapat pelatihan pada 30 Agustus 2017, seluruh tim diterjunkan pada tanggal 1-3 September 2017 untuk melakukan pemeriksaan ante mortem dan post mortem pada berbagai hewan kurban.
Pemeriksaan ante mortem dilakukan sebelum penyembelihan, meliputi pengecekan kondisi kesehatan hewan kurban, seperti suhu, kepincangan atau kecacatan, jenis kelamin, serta kondisi lingkungan di sekitarnya yang bisa mempengaruhi tingkat stres hewan kurban.
Pemeriksaan post mortem dilakukan setelah proses penyembelihan dan dilakukan pengecekan pada organ dalam, serta sosialisasi kepada masyarakat mengenai penanganan daging dan jeroan untuk dikonsumsi.
Pada pemeriksaan organ dalam, terutama hati, ditemukan cacing hati (Fasciola sp.) pada sapi, yang mana bila kerusakan hati tidak sampai 70%, organ tersebut boleh dibagikan dan layak konsumsi.
Selain penemuan cacing hati, tidak ditemukan adanya penyakit serius dan menular pada hewan kurban lainnya, mengingat penyakit antraks yang pernah menyerang wilayah Yogyakarta, sehingga daging kurban aman untuk dikonsumsi. (Nad)
Begawan Epidemiologi Veteriner Indonesia
/in Tokoh/by HUMAS FKHPekan Kesadaran Penggunaan Antibiotika Rasional Pada Hewan
/in Continuing Education/by weesnugrohoKuliah Umum dengan narasumber dari Kementerian Pertanian RI, Akademisi Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Kedokteran.
Diselenggarkan pada tanggal 18 November 2017
Waktu: jam 08.00 -13.00
Tempat: Auditroium FKH UGM
Fasilitas: Snak, sertifikat
pendaftarn peserta di akademik FKH UGM mulai awal November 2017.