Belum banyak penelitian yang membahas dan meneliti buah ini. Atuna racemosa yang lebih dikenal dengan nama buah Atun. Salah satu buah asli Indonesia berasal dari Ambon, Maluku yang dapat dijadikan salah satu tanaman obat yang mampu menghambat strain MRSA pada infeksi Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada hewan dan manusia.
Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia dkk telah berhasil melakukan penelitian mengenai kemampuan buah Atun menjadi alternatif obat herbal penyakit mastitis yang sering menyerang baik pada manusia maupun hewan.
Staphylococcus aureus merupakan salah satu agen penyebab utama mastitis dan berbagai penyakit pada manusia seperti septicemia, endokarditis, artritis dan osteomielitis. Infeksi Staphylococcus aureus terutama methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan penyakit yang sulit untuk diatasi karena kuman ini diketahui telah resisten terhadap berbagai antibiotika. Peningkatan frekuensi MRSA telah banyak dilaporkan dan biasanya strain ini telah resisten terhadap berbagai antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi buah Atun (Atuna racemosa) sebagai obat herbal alternatif dalam mengatasi infeksi MRSA. Dalam penelitian ini digunakan Staphylococcus S. aureus strain MRSA yang telah dikonfirmasi resisten terhadap berbagai antibiotika dan mengandung gen mecA. Buah Atuna racemosa diperoleh dari daerah Ambon, Maluku, Indonesia, dan diekstraksi menggunakan etanol 70%. Ekstrak buah Atuna racemosa dilakukan uji hambatan terhadap pertumbuhan MRSA secara in vitro melalui uji difusi dan dilusi agar. Berdasarkan hasil uji antibakterial, ekstrak buah Atuna racemosa mempunyai efek hambatan terhadap pertumbuhan strain MRSA pada konsentrasi 5% pada uji difusi dan pada konsentrasi 7% pada uji dilusi. Buah Atuna racemosa dapat digunakan sebagai alternatif obat herbal baru dengan dosis efektif 0.07 g/ml (7%) yang dapat dimanfaatkan sebagai anti-MRSA yang telah mengalami multi-resisten terhadap berbagai antibiotika.
Artikel lengkapnya dapat diunduh di https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/34700
http://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.png00weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2018-05-30 08:06:232018-05-30 08:12:10Potensi Ekstrak Atuna racemosa Sebagai Anti – Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
Pada Tahun 2017, Fakultas Kedokteran Hewan menerima mahasiswwa sejumlah 176 dengan distribusi wilayah asal sebanyak 20 propinsi yang ada di Indonesia, 2 di antaranya berasal dari daerah terdepan terluar tertinggal di indonesia. Pada tahun sebelumnya berturut-turut 2013 : 22 propinsi, 2014 : 19 propinsi, 2015 : 22 propinsi dan 2016 : 14 propinsi. . Sejumlah 9 mahasiswa di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Data 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2013 menerima 10 mahasiswa, tahun 2014 sebanyak 19 mahasiswa, tahun 2015 sebanyak 4 mahasiswa dan tahun 2016 sebanyak 9 mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan untuk menyelaraskan kurikulum inti maupun kompetensi yang akan dicapai untuk dapat sepadan dengan Fakultas Kedokteran Hewan lain di Indonesia, ASEAN, maupun internasional. Berita selengkapnya http://fkh.ugm.ac.id/2017/10/18/mahasiswa-baru-fakultas-kedokteran-hewan-tahun-2017-menempati-pilihan-pertama/
http://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.png00weesnugrohohttp://kanalpengetahuan.fkh.ugm.ac.id/wp-content/uploads/sites/184/2017/07/logo-web-kpmi-fkh.pngweesnugroho2017-10-24 11:34:102017-10-24 11:35:53FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN PILIHAN PERTAMA MAHASISWA BARU 2017
[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website.
--
[ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju
Managemen Keamanan Pangan Asal Unggas
/in Kuliah Tamu/by alfarisa.nururroziPotensi Ekstrak Atuna racemosa Sebagai Anti – Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRSA)
/in Penelitian, Publikasi/by weesnugrohoBelum banyak penelitian yang membahas dan meneliti buah ini. Atuna racemosa yang lebih dikenal dengan nama buah Atun. Salah satu buah asli Indonesia berasal dari Ambon, Maluku yang dapat dijadikan salah satu tanaman obat yang mampu menghambat strain MRSA pada infeksi Staphylococcus aureus penyebab mastitis pada hewan dan manusia.
Prof. Dr. drh. Siti Isrina Oktavia Salasia dkk telah berhasil melakukan penelitian mengenai kemampuan buah Atun menjadi alternatif obat herbal penyakit mastitis yang sering menyerang baik pada manusia maupun hewan.
Staphylococcus aureus merupakan salah satu agen penyebab utama mastitis dan berbagai penyakit pada manusia seperti septicemia, endokarditis, artritis dan osteomielitis. Infeksi Staphylococcus aureus terutama methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) merupakan penyakit yang sulit untuk diatasi karena kuman ini diketahui telah resisten terhadap berbagai antibiotika. Peningkatan frekuensi MRSA telah banyak dilaporkan dan biasanya strain ini telah resisten terhadap berbagai antibiotik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi potensi buah Atun (Atuna racemosa) sebagai obat herbal alternatif dalam mengatasi infeksi MRSA. Dalam penelitian ini digunakan Staphylococcus S. aureus strain MRSA yang telah dikonfirmasi resisten terhadap berbagai antibiotika dan mengandung gen mecA. Buah Atuna racemosa diperoleh dari daerah Ambon, Maluku, Indonesia, dan diekstraksi menggunakan etanol 70%. Ekstrak buah Atuna racemosa dilakukan uji hambatan terhadap pertumbuhan MRSA secara in vitro melalui uji difusi dan dilusi agar. Berdasarkan hasil uji antibakterial, ekstrak buah Atuna racemosa mempunyai efek hambatan terhadap pertumbuhan strain MRSA pada konsentrasi 5% pada uji difusi dan pada konsentrasi 7% pada uji dilusi. Buah Atuna racemosa dapat digunakan sebagai alternatif obat herbal baru dengan dosis efektif 0.07 g/ml (7%) yang dapat dimanfaatkan sebagai anti-MRSA yang telah mengalami multi-resisten terhadap berbagai antibiotika.
Artikel lengkapnya dapat diunduh di https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/34700
FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN PILIHAN PERTAMA MAHASISWA BARU 2017
/in Berita FKH/by weesnugrohoPada Tahun 2017, Fakultas Kedokteran Hewan menerima mahasiswwa sejumlah 176 dengan distribusi wilayah asal sebanyak 20 propinsi yang ada di Indonesia, 2 di antaranya berasal dari daerah terdepan terluar tertinggal di indonesia. Pada tahun sebelumnya berturut-turut 2013 : 22 propinsi, 2014 : 19 propinsi, 2015 : 22 propinsi dan 2016 : 14 propinsi. . Sejumlah 9 mahasiswa di antaranya berasal dari luar negeri yaitu Malaysia. Data 5 tahun terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2013 menerima 10 mahasiswa, tahun 2014 sebanyak 19 mahasiswa, tahun 2015 sebanyak 4 mahasiswa dan tahun 2016 sebanyak 9 mahasiswa. Hal tersebut sesuai dengan kurikulum 2013 yang dikembangkan untuk menyelaraskan kurikulum inti maupun kompetensi yang akan dicapai untuk dapat sepadan dengan Fakultas Kedokteran Hewan lain di Indonesia, ASEAN, maupun internasional. Berita selengkapnya http://fkh.ugm.ac.id/2017/10/18/mahasiswa-baru-fakultas-kedokteran-hewan-tahun-2017-menempati-pilihan-pertama/