Daun Pepaya Terbukti dapat Menurunkan Penyakit Paru-paru dan Limpa
Daun pepaya ternyata dapat menurunkan penyakit pada paru-paru dan limpa mencit. Dewi Ratna Sari seorang peneliti dari Universitas Lambung Mangkurat telah melakukan penelitian bahwa Trypanosomiasis atau surra merupakan salah satu jenis penyakit strategis yang menyerang hewan ternak dan dosmetik lainnya di Indonesia yang disebabkan oleh Trypanosoma evansi dan ditularkan secara mekanis oleh vektor lalat penghisap darah seperti lalat kuda (Tabanus sp.) dan lalat kandang (Stomoxys sp.) (Fahrimal dkk., 2014). Hampir semua hewan berdarah panas kecuali golongan unggas, rentan terhadap penyakit ini, namun respon kekebalan bervariasi terutama pada sapi dan kerbau. Hewan seperti kuda, sapi, kerbau dan anjing merupakan hewan yang dilaporkan banyak terserang (Partoutomo, 2000). Trypanosomiasis mengakibatkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, baik secara langsung maupun tidak langsung bagi peternak. Dalam keadaan kronis penyakit tersebut dapat menyebabkan turunnya produksi ternak, sedangkan dalam keadaan akut dapat menyebabkan kematian hewan ternak dan pada hewan bunting dapat menyebabkan keguguran. Umumnya bila sudah terjadi wabah, penyakit tersebut disembuhkan. Upaya pengendalian trypanosomiasis sampai saat ini masih sangat tergantung kepada obat-obat komersial. Tripanosida yang sudah lazim digunakan diantaranya suramin, diminazene azeturat, isometamedium, quinapyramine, dan cymelarsan (Fahrimal dkk., 2014). Obat-obat anti-trypanosoma sangat terkenal dengan harganya yang mahal dan pemberiannya yang sulit karena harus dilakukan secara berulang (Sadi dan Arifin, 1998). Masalah lainnya adalah tentang resistensi Trypanosoma terhadap obat tripanosida yang akhir-akhir ini dilaporkan terjadi di berbagai negara Asia seperti di negara China (Zhou dkk., 2004), serta negara Afrika yaitu Uganda, Kenya, Sudan, dan Tanzania (Kibona dkk., 2006; El Rayah dan El Malik, 2006). Di Indonesia, hampir semua isolat yang ada di Balitvet terbukti resisten terhadap isometamidium dan sebagian isolat resisten terhadap Diminazen azeturat (Martindah dan Husein, 2006).
Ekstrak etanol daun pepaya telah terbukti mampu menghambat pertumbuhan parasit Plasmodium (Fitrianingsih dkk., 2010; Rehena, 2010). Trypanosoma dan Plasmodium memiliki keserupaan sebagai parasit darah yang merusak eritrosit dan menyebabkan anemia pada inang, sehingga ada dugaan kuat bahwa daun pepaya juga berpotensi sebagai antitrypanosoma. Infeksi Trypanosoma evansi dapat terjadi melalui luka pada kulit akibat gigitan lalat. Parasit ini masuk ke dalam aliran darah dan mengambil gula dalam darah sebagai bahan energi. Selanjutnya parasit ini sampai ke dalam organ tubuh dan berkembangbiak. Pada penelitian Bal dkk., (2012) ditunjukkan bahwa parasit ini dapat menginfeksi organ tubuh yaitu paru-paru, hati, jantung, limpa, ginjal, usus, dan otak. Paru-paru merupakan organ vital dalam sistem pernapasan yang merupakan tempat berlangsungnya pertukaran gas dengan lingkungan luar, sedangkan limpa merupakan organ pembentuk antibodi, tempat destruksi eritrosit dan pembentukan limfosid yang masuk ke darah (Junquiera dkk., 1998). Kedua organ ini memiliki kaitan erat dengan infeksi Trypanosomiasis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh dosis ekstrak etanol daun pepaya dapat menurunkan jumlah Trypanosoma evansi pada paru-paru dan limpa. Ekstrak etanol daun pepaya pada dosis 300 mg/Kg BB merupakan dosis yang paling efektif menurunkan jumlah Trypanosoma evansi pada paru-paru dan limpa mencit. Artikel selengkapnya https://jurnal.ugm.ac.id/jsv/article/view/17925
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!